Oleh : Himmayatul Zulva Ilmayani
Kring …. Kring … Kring…
Suara alarm
membangunkan tidurku, aku bergegas melakukan kewajibanku. Setelah selesai aku
menyiapkan keperluan sekolah, bukan tas dan sepatu melainkan laptop, buku dan
bulpoin, cukup itu. Ah, namaku Anatasya
Zaquela Putri Atmaja biasa dipanggil Quela, aku kelas X MIPA di SMA Cakrawala.
Sekarang pukul 07.00 WIB kelas akan segera dimulai. Pelajaran pertama yaitu
Sejarah Indonesia. Hari ini, ibu guru menjelaskan materi tentang Kemerdekaan
Indonesia.
Setelah penjelasan yang cukup panjang
di sampaikan oleh ibu guru, kini siswa di perkenankan untuk bertanya. Lana
bertanya pada ibu guru “Bu, bagaimana Indonesia bisa dijajah oleh Belanda ?”.
Ibu guru kemudian menceritakan apa yang terjadi. “Zaman dahulu, kita kaya akan
rempah-rempah, Belanda yang awalnya hanya membeli rempah – rempah tersebut lama
kelamaan ingin menguasainya, sehingga mereka menjajah kita”.
“Bu, setelah perginya Belanda ada
Jepang yang datang dan menjajah Indonesia bagaimana rakyat Indonesia saat itu
?” Tanya Bagas. “Pada saat itu, Jepang lebih kejam dari Belanda. Mereka membuat
kerja rodi untuk rakyat Indonesia, dimana yang sehat dipaksa untuk selalu
bekerja dan yang sakit dibiarkan terbengkalai hingga meninggal, Jepang sendiri
menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Meski begitu, dengan perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia berhasil mewujudkan kemerdekaan bagi Republik Indonesia” Jelas
ibu guru.
Aku mengangkat tangan untuk
bertanya,”Bu, sebelum di bacakannya teks proklamasi bukankah ada Peristiwa
Rengasdengklok ?”. “Benar sekali Quela, sehari sebelum pembacaan teks
proklamasi, Ir. Soekarno dan Bung Hatta di culik oleh golongan muda dan didesak
untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, pada saat itu golongan muda
melakukan pergejolakan dan dari pergejolakan ini yang membuat pembacaan teks
proklamasi di adakan pada 17 Agustus 1945. Meski begitu, golongan tua bukan
tidak berperan apa-apa bahkan golongan tua juga ikut berunding dengan golongan
muda untuk pelaksanaan proklamasi”. Begitulah penjelasan dari ibu guru.
Waktu berlalu begitu cepat sehingga
pelajaran sejarah sudah selesai. Sebelum menutup pelajaran, bu guru bertanya
kepada semua murid “Jadi, apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda Indonesia
?”. “Bersyukur dan berterimaksih pada para pahlawan yang sudah berjuang untuk
kemerdekaan Indonesia, serta jangan lupa mendoakannya” Jawab Haikal. “Benar
sekali Haikal, Sebagai pemuda kita harus bersyukur serta semangat dalam
menjalani kehidupan, jangan jadi pemuda yang hanya tau rebahan tanpa ada
pergerakan untuk masa depan. OK !!”
Semua siswa serentak mengatakan “OK bu”
Ingat Sahabat, Ir. Soekarno pernah mengucapkan semboyan
Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat Jasmerah. Sejarah itu
untuk dikenang, bukan untuk dilupakan.
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE- 76
JAYA SELALU INDONESIA
0 Komentar