Hot Posts

6/recent/ticker-posts

MENSYUKURI KEMERDEKAAN


 Oleh : Himmayatul Zulva Ilmayani

Kring …. Kring … Kring…

            Suara alarm membangunkan tidurku, aku bergegas melakukan kewajibanku. Setelah selesai aku menyiapkan keperluan sekolah, bukan tas dan sepatu melainkan laptop, buku dan bulpoin, cukup itu.  Ah, namaku Anatasya Zaquela Putri Atmaja biasa dipanggil Quela, aku kelas X MIPA di SMA Cakrawala. Sekarang pukul 07.00 WIB kelas akan segera dimulai. Pelajaran pertama yaitu Sejarah Indonesia. Hari ini, ibu guru menjelaskan materi tentang Kemerdekaan Indonesia.

Setelah penjelasan yang cukup panjang di sampaikan oleh ibu guru, kini siswa di perkenankan untuk bertanya. Lana bertanya pada ibu guru “Bu, bagaimana Indonesia bisa dijajah oleh Belanda ?”. Ibu guru kemudian menceritakan apa yang terjadi. “Zaman dahulu, kita kaya akan rempah-rempah, Belanda yang awalnya hanya membeli rempah – rempah tersebut lama kelamaan ingin menguasainya, sehingga mereka menjajah kita”.

“Bu, setelah perginya Belanda ada Jepang yang datang dan menjajah Indonesia bagaimana rakyat Indonesia saat itu ?” Tanya Bagas. “Pada saat itu, Jepang lebih kejam dari Belanda. Mereka membuat kerja rodi untuk rakyat Indonesia, dimana yang sehat dipaksa untuk selalu bekerja dan yang sakit dibiarkan terbengkalai hingga meninggal, Jepang sendiri menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Meski begitu, dengan perjuangan dan tekad bangsa Indonesia berhasil mewujudkan kemerdekaan bagi Republik Indonesia” Jelas ibu guru.

Aku mengangkat tangan untuk bertanya,”Bu, sebelum di bacakannya teks proklamasi bukankah ada Peristiwa Rengasdengklok ?”. “Benar sekali Quela, sehari sebelum pembacaan teks proklamasi, Ir. Soekarno dan Bung Hatta di culik oleh golongan muda dan didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, pada saat itu golongan muda melakukan pergejolakan dan dari pergejolakan ini yang membuat pembacaan teks proklamasi di adakan pada 17 Agustus 1945. Meski begitu, golongan tua bukan tidak berperan apa-apa bahkan golongan tua juga ikut berunding dengan golongan muda untuk pelaksanaan proklamasi”. Begitulah penjelasan dari ibu guru.

Waktu berlalu begitu cepat sehingga pelajaran sejarah sudah selesai. Sebelum menutup pelajaran, bu guru bertanya kepada semua murid “Jadi, apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda Indonesia ?”. “Bersyukur dan berterimaksih pada para pahlawan yang sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, serta jangan lupa mendoakannya” Jawab Haikal. “Benar sekali Haikal, Sebagai pemuda kita harus bersyukur serta semangat dalam menjalani kehidupan, jangan jadi pemuda yang hanya tau rebahan tanpa ada pergerakan untuk masa depan. OK !!”

Semua siswa serentak mengatakan “OK bu”

Ingat Sahabat, Ir. Soekarno pernah mengucapkan semboyan Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat Jasmerah. Sejarah itu untuk dikenang, bukan untuk dilupakan.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE- 76

JAYA SELALU INDONESIA


Posting Komentar

0 Komentar